Aice Gandeng GP Ansor Provinsi Lampung Bagikan Masker Gratis

Bandarlampung (LW): Dalam rangka membantu pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia, Aice Group bersama GP Ansor dan Kepala Staf Kepresidenan, mengkampanyekan gerakan distribusi dan edukasi penggunaan 5 juta masker medis di hampir semua provinsi se-Indonesia.

Brand Manager Aice Group Sylvana menilai betapa pentingnya konsistensi dan sinergi kebijakan pemerintah daerah dengan kedisiplinan warga dalam memutus rantai pandemi covid 19.

“Aice melihat adanya korelasi yang tinggi antara daya tahan masyarakat dalam melawan virus korona dengan kebijakan pemerintah yang partisipatif. Maka, kami berharap Lampung dapat terus menjaga perbaikan kondisi pandemi di wilayahnya dengan mengintegrasikan kebijakan pemerintah daerah dengan partisipasi para pemangku kepentingan,” jelasnya.

Selain itu, Sylvana juga menjelaskan bahwa perusahaannya menyadari betul partisipasi semua pihak menjadi kunci penting melawan virus berbahaya ini. Ia mencontohkan bahwa jejaring warung yang menjual es krim Aice juga ikut berpartisipasi dalam gerakan “Masker Medis untuk Indonesia Maju” ini.

Sekitar 250 ribu warung dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) pemasar Aice di seluruh Indonesia ikut membagikan masker medis bernama SHIELD-Aice ini. Aice Group juga membagikan 15 juta masker medis lainnya lewat ratusan ribu UMKM tersebut.

“Koalisi pentahelix beberapa stakeholders penting ini adalah kunci Indonesia melawan pandemi. Aice juga menjadikan kesehatan masyarakat sebagai bagian proses bisnis kami. Lewat partisipasi lebih dari 250 ribu warung kami yang hadir di masyarakat, kami ingin Indonesia makin kuat dalam melawan covid-19,” jelas Sylvana.

Sementara, Wakil Gubernur Provinsi Lampung Chusnunia Chalim mengatakan bahwa meskipun saat ini vaksinasi tahap satu telah rampung dan segera masuk tahap dua, Pemerintah Provinsi Lampung akan tetap meminta warganya disiplin menggunakan masker dan menjalankan disiplin protokol kesehatan yang ketat.

Hal ini ia sampaikan saat peluncuran Distribusi 5 Juta Masker Medis dari Gerakan Pentahelix yang diinisiasi oleh Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Aice Group dan Kantor Staf Presiden (KSP) di Pendopo Rumah Dinas Wakil Gubernur, Bandarlampung pada Jumat (5/3) pagi.

Ia juga menjelaskan bahwa vaksinasi tidak bisa menjadi alasan bagi warga Lampung lengah terhadap bahaya penularan. Vaksinasi tahap kedua yang akan kembali dijalankan di Lampung, akan dibarengi dengan upaya Pemerintah Daerah menjaga kedisiplinan dalam menekan penularan covid-19 lewat Protokol Kesehatan yang baik dalam aktfitas warga.

“Vaksinasi tahap satu yang sukses perlu disyukuri. Vaksinasi memang diperlukan sekali untuk memutus rantai penularan. Tapi vaksin bukanlah hal mutlak satu-satunya dalam menghindari penularan. Masker medis yang didistribusikan GP Ansor dan Aice Group kami apresiasi. Langkah ini sangat membantu edukasi ke warga yang rentan tertular covid-19,” kata wanita yang kerap disapa Nunik ini.

Menurutnya, masker medis ini menjadi komplemen yang penting bagi proses vaksinasi yang berjalan. Ia berharap distribusi masker medis berkualitas ini akan memperkuat upaya kolektif koalisi stakeholder yang pas dalam menjagai masyarakat di wilayahnya.

“Edukasi soal masker serta 3M memerlukan partisipasi semua elemen pentahelix ini. Pemprov Lampung mengapresiasi gerakan masker medis ini. Mudah-mudahan kerjasama ini akan makin mengurangi wilayah kita yang masih merah dan oranye dan pemetaan pandemi,” kata Nunik.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim menjelaskan bahwa Bandarlampung menjadi kota ke-18 yang disinggahi oleh GP Ansor, KSP dan Aice Group. Terdapat 150 ribu lembar masker medis yang didistribusikan oleh kegiatan kemanusiaan ini.

Kegiatan yang diinisiasi lembaganya adalah koalisi besar berbentuk pentahelix yang digagas bersama dengan KSP dan produsen es krim Aice dan beberapa pemangku kepentingan dari lintas kelompok dan organisasi.

Pemangku kepentingan yang terlibat dalam gerakan berbasis komunitas ini akan memberikan partisipasi aktif baik dalam mendistribusikan masker maupun melakukan edukasi tentang Prokes ke masyarakat yang rentan tertular.

“Gerakan GP Ansor ini menghimpun kekuatan komunikasi dan edukasi para tokoh masyarakat. Kami tidak akan jalan sendiri. Gerakan 5 Juta Masker melibatkan unsur pemerintahan, akademisi, swasta, dan kalangan jurnalis. Mudah-mudahan kerja sama seluruh anak bangsa ini akan menjadikan 2021 menjadi tahun terakhir pandemi Indonesia. Amin,” kata Hidir.

GP Ansor juga meyakini kerjasama lintas kelompok masyarakat dalam membagikan dan mengedukasi soal pentingnya pemakaian masker medis berkualitas dalam aktifitas sosial sebagai kunci perbaikan.

Hidir juga menambahkan tentang koalisi dengan Tenaga Kesehatan (Nakes) kalangan dokter dan perawat yang telah dibangunnya bersama Aice pada awal pandemi tahun lalu. Ia menyatakan bahwa GP Ansor selalu berupaya menempatkan diri di garda depan berbagai persoalan dan bencana yang ada di masyarakat.

Menurutnya, GP Ansor, Aice dan kalangan Nakes melakukan langkah perbaikan di sisi yang kurang tertangani sejak April tahun lalu. Saat itu, Aice dan GP Ansor mendistribusikan Alat Pelindung Diri (APD) yang saat itu sangat langka di kalangan tenaga kesehatan. Dua lembaga ini masuk ke belasan rumah sakit di wilayah Jabodetabek, Rembang dan Wisma Atlet untuk mengantarkan APD dan sejuta es krim untuk Nakes. (LW)

Tinggalkan komentar